6 Cara Perawatan Fire Alarm yang Wajib Anda Terapkan

Fire alarm adalah sistem terintegrasi yang dirancang untuk mendeteksi dan memberikan peringatan secara otomatis jika terjadi kebakaran. Sistem ini biasa dipasang pada gedung-gedung besar dan bertingkat.

Banyaknya komponen dalam satuan fire alarm system mengharuskan kita untuk selalu melakukan perawatan fire alarm secara rutin.

Inilah 6 Tips Pemeriksaan & Perawatan Fire Alarm System

Tujuan diadakan perawatan alarm kebakaran ini adalah untuk memastikan bahwa sistem benar-benar siap siaga dapat berfungsi pada saat terjadi kebakaran. Kemudian jika sistem fire alarm dapat bekerja dengan baik, maka ancaman terjadinya kebakaran besar juga dapat diminimalisir.

Cara Perawatan Fire Alarm

Lalu, Apa saja yang dilakukan pada saat melakukan pemeliharaan fire alarm? Simak beberapa cara perawatan fire alarm system di bawah ini:

1. Lakukan Kalibrasi dan Uji Sensor Fire Alarm

Pertama, Anda dapat melakukan pengujian/testing kinerja dari detector kebakaran, baik itu detector panas, asap, maupun nyala api. Tujuan dari kalibrasi dan uji sensor ini adalah untuk memastikan bahwa fire alarm dapat bekerja secara optimal dan mengurangi resiko terjadinya alarm palsu.

2. Testing Fire Alarm Bell/Horn Strobe

perawatan fire alarm bell dan strobe

Kedua, lakukan simulasi dan pengetesan suara dari fire alarm bell maupun horn strobe. Akan tetapi, Anda tidak boleh asal-asalan dalam melakukan simulasi fire alarm system. Dikarenakan ada aturan dan petunjuk spesifik dalam melakukan pengetesan.

Maka, dalam perawatan fire alarm ini lebih baik diserahkan kepada ahlinya atau pihak yang profesional di bidang fire protection.

3. Atur Sensitivitas Sensor Fire Alarm

Tips perawatan yang ke tiga dari kami adalah dengan mengatur sensitivitas fire alarm. Jadi, Anda bisa mengaturnya dengan mengikuti panduan bawaan dari pabriknya.

Tahap ini wajib dilakukan dengan maksud untuk memastikan bahwa sensor dapat mendeteksi kebakaran dengan cepat dan tepat waktu.

Karena jika sensitivitas sensor terlalu rendah, maka sensor tidak akan bisa mendeteksi kebakaran pada tahap awal yang akan menyebabkan penundaan dalam memberikan peringatan.

4. Periksa Kondisi Baterai Detector

perawatan fire alarm detector

Pada cara perawatan fire alarm selanjutnya, disarankan untuk melakukan pemeriksaan baterai pada fire detector secara rutin. Pastikan tidak ada korosi pada baterai dan baterai belum memasuki masa kadaluarsa.

Anda bisa melakukan penggantian baterai tersebut paling tidak satu tahun sekali, tergantung dengan kapasitas baterai yang digunakan dan saran dari produsen.

5. Sedot dan Bersihkan Debu dari Detector

Cara pemeliharaan ini bertujuan untuk membantu Anda mengurangi false alarm. Kemudian pembersihan debu ini juga bermaksud untuk memastikan asap maupun suhu dapat dengan mudah mencapai titik sensor internal. Anda bisa melakukan pembersihan debu ini sesuai dengan ketentuan perusahaan dan saran yang dianjurkan oleh produsen/tim ahli K3.

Biasanya detektor kebakaran ini disarankan untuk dilakukan pengecekan dan pembersihan setiap enam bulan sekali. Beberapa ketentuan juga telah diatur dalam standar SNI 03-3985-2000 (Tata cara perencanaan, pemasangan dan pengujian sistem deteksi dan alarm kebakaran).

Pada pasal 10 standar tersebut telah dibahas tentang ketentuan dan kewajiban untuk melakukan inspeksi, pengujian dan perawatan fire alarm.

6. Perhatikan Baterai Emergency Power Supply

Anda juga harus melakukan pemeliharaan secara rutin baterai pada power supply dan menggantinya setiap 4 tahun sekali. Akan tetapi, hal tersebut bisa disesuaikan dengan instruksi dari produsen fire alarm atau ahli K3.

Usia Fire Alarm Dapat Menjadi Tolok Ukur Perawatannya

Di atas tadi sudah kita bahas beberapa cara perawatan fire alarm yang benar dan sesuai prosedur. Namun, sebenarnya dalam melakukan perawatan juga tergantung dengan usia fire alarm itu sendiri, lho!

Cara Perawatan Fire Alarm yang benar

Usia dari fire alarm system tersebut yang menjadi tolok ukur jenis perawatan yang dibutuhkan. Anda bisa melihat tabel di bawah ini untuk mengetahui apa saja yang harus dilakukan untuk memelihara dan merawat fire alarm yang dimiliki.

Cara Perawatan Alarm Kebakaran yang Benar Berdasarkan Usianya

Usia Permasalahan Cara Perawatan
< 5 Tahun Biasanya permasalahan muncul disebabkan karena kurang tepatnya dalam instalasi fire alarm system.
Perbaiki instalasi fire alarm, kemudian lakukan pemeliharaan fire alarm tahunan dan penggantian baterai secara rutin.
10 Tahun Pada usia 10 tahun biasanya akan mulai muncul tanda seperti kelembaban, tegangan, dan juga suhu yang naik turun secara cepat & tak menentu.
Harus rutin dalam melakukan pemeliharaan dan perawatan fire alarm system. Jangan sampai pemeliharaan tersebut diabaikan, jika tidak ingin hal tidak diinginkan terjadi.
> 10 – 15 Tahun Meskipun sudah berusia cukup tua, fire alarm masih dapat digunakan. Akan tetapi, resiko kerusakan yang dimiliki akan lebih tinggi daripada sistem yang masih baru.
Anda bisa merawatnya dengan baik dan lebih sering, supaya jika ada kerusakan bisa segera diperbaiki.
> 15 Tahun Pada usia lebih dari 20 tahun, fungsi fire alarm sudah tidak sebagus sebelumnya. Dimana akan berpotensi mengalami kegagalan dan kerusakan sistem yang sangat tinggi.
Usia tersebut sangatlah lama, sehingga fire alarm sudah harus diganti dengan yang baru. Jika masih tetap ingin dipakai, perawatannya pun dilakukan secara rutin oleh para profesional yang terlatih. Kenapa? Karena untuk memastikan jika sistem tersebut masih dapat berjalan dan berfungsi dengan baik.
> 20 Tahun 20 tahun merupakan usia yang sangat tua untuk fire alarm system. Dimana sistem sudah tidak berfungsi dengan baik, terutama dalam situasi darurat.
Anda diwajibkan untuk mengganti fire alarm yang baru yang disertai dengan pemeliharaan yang tepat.

Bagaimana, sudah paham ya, terkait dengan cara perawatan fire alarm yang tepat? Jika ada permasalahan tentang fire alarm system yang ingin ditanyakan atau ingin melakukan pemasangan sistem tersebut, Anda bisa hubungi kami sekarang!

Recommended Posts

Leave a Comment